Kuliah Tamu DTK: Jangan Takut Jadi Entrepreneur!

Sejak 2017, Departemen Teknik Kelautan konsisten mengadakan kuliah tamu secara rutin. “Semakin banyak informasi kehidupan luar kampus yang mahasiswa dapatkan, tentunya memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa. Sehingga mahasiswa lebih siap dalam menghadapi dunia di luar kampus”, sambutan Kepala Departemen Teknik Kelautan, Dr. Eng. Rudi Walujo Prastianto, S.T., M.T.

Kuliah tamu yang berlangsung di ruang WA 114-115 DK FTK ITS dihadiri oleh mahasiwa DTK dari angkatan 2014 hingga 2017, hadir pula dosen DTK, Dr. Eng Rudi Walujo Prastianto, S.T., M.T., Dr. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc., dan Herman Pratikno, S.T., M.T. Ph. D serta Ketua Kompartemen Departemen Teknik Kelautan Komisariat Alumni FTK, Subagio, S.T., M.T.

Kuliah tamu kali ini dirasa cukup berbeda dari kuliah tamu yang diselenggarakan sebelumnya. Mengangkat topik kewirausahaan, kuliah tamu ini mendapat perhatian bagi mahasiswa untuk hadir. Narasumber yang dihadirkan adalah pengusaha sekaligus Alumni Teknik Kelautan 1985, owner dan founder Kefa Cafe, Ir. Ratna Ambika.

“Ilmu bisnis itu tidak bersifat tekstual, melainkan kontekstual. Sepanjang anda terus belajar, peluang sukses tetap ada, anda hanya harus berani melakukannya”, kalimat tersebut menjadi pembakar semangat peserta sekaligus pembuka dalam kuliah tamu ini.

Ibu Ratna menjelaskan bahwa kualitas terpenting dari entrepreneur yang bagus adalah energi dan determinasi. Penentuan ide menjadi pertanyaaan selanjutnya setelah entreprenur menentukan produk yang akan dikembangkan. Ide itu murah, amati dan modifikasi apa yang ada di sekitar. Untuk bisa survive ke langkah berikutnya, tentu membutuhkan butiran-butiran inspirasi dan ide yang harus terus dikembangkan.

Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif. Ketika memulai usaha, proses kreatif dan inovatif tersebut diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengembangan jiwa kewirausahaan pada dasarnya merupakan fungsi dari pengembangan sumber daya manusia dan berkembang sejalan dengan berbagai pengalaman dan dorongan yang ada.

Pada akhrinya, skill dan keuletan adalah faktor penentu yang besar. People are unique, touch them differently, selalu mengikuti dinamika pada masyarakat menjadi poin plus dalam memunculkan inovasi bagi usaha. “Jangan pernah menyerah, harus berani memulai”, ucap Ibu Ratna sebagai penutup. (nsa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *